-->

SMP Yamassa Surabaya Sebagai Sekolah Berbasis Pendidikan Karakter

fikriamiruddin.com - SMP Yamassa merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Surabaya. SMP Yamassa dikelola di bawah Yayasan Masjid as-Salafiyah yang dalam perjuangannya aktif mengembangkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Dalam hal ini, sebagai sekolah yang memiliki corak keislaman dengan tagline-nya “Sekolah pencinta al-Qur’an” diharapkan bisa ikut andil dalam hal pembentukan karakter generasi muda di Indonesia.

SMP Yamassa Surabaya

Karena itu, proses pendidikan karakter di SMP Yamassa Surabaya diawali dengan membekali siswa dengan nilai-nilai religius. Hal itu dapat dilihat dari adanya mata pelajaran yang disisipkan selain Pendidikan Agama Islam yang umum ada di sekolah-sekolah lainnya. Dalam hal ini, SMP Yamassa membekali para siswa dengan nilai-nilai religius melalui mata pelajaran tambahan seperti Aswaja atau ke-NU-an dan pengembangan tahfidz dan tilawati.

Selain itu, SMP Yamassa Surabaya juga menerapkan hukuman yang masih terkait dengan nilai-nilai religius seperti halnya membaca istighfar 100 kali, membaca tahlil, dan lain sebagainya. Karena itu, materi tambahan seperti halnya ilmu tauhid, fiqih, akhlak, serta dimaksimalkan melalui praktik ibadah dalam kehidupan sehari-hari tentu diharapkan bisa menjadi landasan karakter bagi para siswa.

Semua itu dilakukan tentu saja agar para siswa terbekali ilmu pengetahuan mengenai ajaran-ajaran agama Islam yang mempunyai fungsi sebagai bekal para siswa dalam mengamalkan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, SMP Yamassa juga memaksimalkan pendidikan karakter ini dengan mengupayakan siswa agar bisa hidup di lingkungan sosial yang baik. Caranya dengan memaksimalkan para siswa hidup dan bergaul di dalam lingkungan sosial sekolah yang baik.

Hal itu dilakukan guna mendukung para siswa untuk dapat berbuat baik. Dari lingkungan sosial sekolah yang baik inilah kemudian diharapkan akan muncul sebuah rangsangan yang dapat mempengaruhi karakter para siswa tersebut.

Berikutnya SMP Yamassa Surabaya juga menanamkan nilai disiplin dan mandiri. Nilai disiplin dan mandiri ini diterapkan untuk menangkal sifat malas yang selama ini berkembang di kalangan para pelajar. Misalnya, malas mengerjakan dan menaati perintah orang tua maupun guru atau ustadz, malas melaksanakan jadwal yang telah ditentukan, malas mengerjakan tugas, malas mengikuti salat berjamaah, hingga malas untuk mengantri. Dalam rangka melawan sifat malas yang selama ini berkembang, maka SMP Yamassa Surabaya meminimalisirnya dengan cara menanamkan nilai-nilai disiplin dan mandiri.

Baca Juga: Kiai As’ad Syamsul Arifin, Penyampai Isyarah Langit dalam Pendirian Nahdlatul Ulama

Berikutnya SMP Yamassa Surabaya juga memaksimalkan interaksi sosial antara sesama siswa. Hal ini dilakukan guna meminimalisir kurangnya interaksi dengan sesama siswa yang tentu saja dapat memengaruhi karakter dan kepedulian sosial para siswa. Karena itu, untuk membiasakan para siswa berinteraksi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, maka diperlukan kemauan yang keras dari para siswa sendiri, kemandirian, dan kesadaran yang mendalam. 

Sehingga kemudian peran teman sebaya dan teman senior cukup besar, lantaran sulit bagi para siswa untuk melaksanakannya sendiri, sehingga membutuhkan bimbingan dan teguran dari orang lain di sekitarnya.

Selanjutnya metode pendidikan berbasis pendidikan karakter di SMP Yamassa Surabaya ini dilakukan melalui beberapa hal, yakni keteladanan, adat kebiasaan, dan pendidikan dengan nasihat. Metode keteladanan sendiri diterapkan dalam pendidikan berbasis pendidikan karakter agar memunculkan sebuah ikatan emosional yang diwarnai dengan perasaan kasih sayang oleh orang-orang terdekat yang ada di sekitar. 

Sehingga kemudian diharapkan muncul sebuah proses penghayatan dan peniruan secara utuh tanpa adanya pertimbangan dari siswa terhadap sikap, karakter, dan perilaku orang tua, guru atau ustadz, dan orang-orang lain yang berada di sekitarnya.

Pendidikan karakter melalui metode adat kebiasaan di SMP Yamassa Surabaya dilaksanakan dengan beberapa cara di antaranya dengan adanya kegiatan sehari-hari terjadwal, pembiasaan kegiatan ibadah keagamaan, pembiasaan dalam hal kebersihan, dan pembiasaan mengikuti kelas tahfidz dan tilawati setiap pagi. Selain itu, juga diterapkan metode pendidikan dengan nasihat. 

Metode pendidikan dengan nasihat sendiri biasa dilakukan melalui proses pembelajaran di kelas. Namun, tidak menutup kemungkinan pendidikan dengan nasihat ini juga bisa dilaksanakan di mana saja sesuai dengan situasi dan kondisi. Jadi, diharapkan nantinya para siswa memiliki karakter yang baik melalui nasihat-nasihat yang disampaikan.

Di SMP Yamassa Surabaya para siswa juga dibiasakan untuk memiliki kepedulian sosial dengan sesama siswa. Rasa peduli dan jiwa tolong-menolong ini tidak selalu dalam hal-hal besar, namun bisa juga dilaksanakan melalui hal-hal yang sederhana tapi dilakukan dengan berulang-ulang. Misalnya, ketika ada seorang siswa yang lupa tak membawa alat tulis saat proses pembelajaran, maka kemudian dengan senang hati siswa yang lain segera meminjamkan atau bahkan berbagi.

Tolong-menolong antara sesama siswa ini bisa dibilang lebih kuat dibandingkan dengan sekolah umum. Hal itu lantaran beberapa siswa tinggal di asrama, jadi secara tidak langsung kemudian terbiasa bersama dalam bingkai kekeluargaan. Dalam hal ini, aktivitas tolong-menolong melalui hal kecil dan sederhana ini apabila dipupuk dan dirawat secara konsisten, maka bukan tidak mungkin pada kemudian hari para siswa tidak segan untuk menolong sesama manusia dalam hal yang lebih besar dan bermakna.

SMP Yamassa Surabaya juga mendidik karakter para siswa untuk selalu menjalin silaturrahmi sesuai dengan anjuran dalam agama Islam. Jalinan silaturrahmi antara sesama siswa ini biasanya dilakukan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial keagamaan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. Selain itu, biasanya juga dilakukan dengan menjenguk teman sebaya yang sedang sakit atau mungkin takziyah apabila ada salah satu keluarga sesama siswa yang meninggal dunia.

Baca Juga: Makna Hidayah dan Aplikasinya dalam Teologi Islam

Sedangkan, menjalin silaturrahmi antara para siswa dan guru di SMP Yamassa ini tentu mudah sekali, lantaran para guru mayoritas memiliki lokasi tempat tinggal yang dekat dengan lokasi sekolah. Sehingga apabila ada keperluan atau ingin bertanya suatu hal maka akan sangat mudah sekali bertemu. Sementara itu, untuk menjalin silaturrahmi dengan wali murid dan masyarakat sekitar biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu. Misalnya, ketika peringatan maulid Nabi, isra’ mi’raj, dan peringatan hari besar Islam lainnya.

Tak hanya itu, SMP Yamassa Surabaya juga biasanya melaksanakan kegiatan rutin untuk menjalin silaturrahmi, yakni arisan keluarga sekolah. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan dua bulan sekali dan untuk waktu dan lokasinya disesuaikan dengan guru yang kebetulan mendapat giliran sebagai penyelenggara arisan. Selain itu, SMP Yamassa Surabaya yang notabene dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam berbasis Ahlussah wal Jama’ah, maka tidak lepas dari beberapa rutinan seperti halnya Yasinan, Istighosah, khataman al-Qur’an, dan tahlil kubro.

Dengan demikian, jalinan silaturrahmi antara sesama keluarga besar SMP Yamassa Surabaya akan terus tercipta dengan baik dan lestari. Karena itu, menjalin silaturrahmi ini diharapkan bisa menjadi pembiasaan kepedulian sosial. Nah, dengan adanya kepedulian sosial ini maka secara tidak langsung karakter yang islami akan terbentuk dengan sendiri. Oleh karena itu, eksistensi SMP Yamassa Surabaya sebagai lembaga pendidikan Islam berbasis karakter dapat terus jaya dan lestari.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Jawaban yang Ditawarkan dalam Teologi Islam. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.

0 Response to "SMP Yamassa Surabaya Sebagai Sekolah Berbasis Pendidikan Karakter"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel