-->

Jasa Sebar Brosur, Pekerjaan Alternatif Bagi Mahasiswa

fikriamiruddin.com - Suatu ketika, saat masih berstatus sebagai mahasiswa, saya pernah berada pada satu titik yang memaksa untuk mencari tambahan uang saku. Sehingga kemudian saya mencari beberapa peruntungan dengan melamar kerja part time.

Brosur

Pada awalnya, saya melamar sebagai tentor di sebuah lembaga bimbingan belajar. Dikarenakan waktunya kurang fleksibel, kemudian saya memilih mengundurkan diri.

Beruntungnya setelah itu di Surabaya sering diadakan bazar atau pameran dari mulai pakaian, buku, sampai perlengkapan rumah tangga. Ikutlah saya mendaftar sebagai penjaga stand bazar, namun ternyata kurang beruntung.

Beberapa hari kemudian ternyata saya mendapat surel dari HRD pameran tersebut. Ternyata saya diterima sebagai tukang packing sekaligus menempel label harga di buku. Namun, pekerjaan ini hanya berlangsung tiga hari saja.

Setelah itu, saya kembali menganggur di sela-sela jam perkuliahan. Lantaran menolak ada waktu yang terbuang sia-sia, saya kemudian memutuskan untuk terjun ke dunia jual-beli HP.

Dunia jual-beli HP menemani saya sedikit lebih lama daripada yang sebelumnya. Namun, dalam dunia ini saya dituntut untuk selalu belajar dan paham cara mengecek HP, tipe-tipe HP, kelebihan dan kekurangan, serta harga HP.

Tak hanya itu, setiap harinya saya harus memantau grup-grup jual-beli yang ada di Facebook. Lantaran seringnya memantau postingan jual-beli HP, alhasil saya jadi kurang membaca buku dan tugas kuliah saya kerjakan sekedarnya.

Hal itu lantas membuat saya mau tidak mau harus memutuskan berhenti bisnis jual-beli HP, agar proses perkuliahan saya tidak terganggu.

Baca Juga: Ternyata Sariawan Adalah Sakit yang Tidak Bisa Diremehkan

Keesokan harinya selepas salat zuhur di Masjid, saya didatangi oleh seorang pemuda sebut saja namanya Rijal yang kemudian memberi saya brosur sekaligus menjelaskan pekerjaan yang ditawarkan itu. 

Dari penjelasan Rijal tersebut, pekerjaan ini bisa dikerjakan di rumah dan hanya membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam saja setiap hari. Alhasil saya mengikuti saran Rijal dan diminta datang di kantornya keesokan hari untuk pengarahan.

Keesokan harinya, dengan semangat siap menerima pengarahan saya lantas berangkat menuju lokasi yang sudah ditentukan. Dan benar saja, di sana sudah ada beberapa orang yang memang sepertinya sudah siap untuk menerima pekerjaan baru.

Tak lama berselang, acara pun dimulai dan Rijal beserta teman-temannya mulai menjelaskan teknis pekerjaan yang akan saya lakukan. Di tengah acara, saya kemudian terlintas beberapa kejanggalan yang mungkin tidak disadari peserta lain.

Pertama, lokasi kantor perusahaan yang dimaksud ternyata adalah gedung yang biasa disewakan untuk acara pertemuan. Kedua, setelah dijelaskan ternyata bisnis yang dijalankan adalah MLM. Ketiga, benar saja ternyata saya diminta mengeluarkan beberapa uang untuk membeli produk mereka terlebih dahulu.

Bekerja bukannya dapat uang, ini justru malah mengeluarkan uang terlebih dulu sebagai modal katanya. Alhasil ketika pulang langsung saja saya ketik nama perusahaan tersebut di Google. Dan benar saja, yang keluar justru komentar dan cerita pengalaman menyedihkan yang dialami oleh beberapa orang.

Di saat yang sama, kemudian ada seorang teman sebut saja namanya Nadim yang ternyata menawarkan saya pekerjaan. Dan saat itu juga Nadim mengajak bertemu saya untuk ngobrol lebih lanjut mengenai pekerjaan yang dimaksud.

Ternyata pekerjaan yang dimaksud oleh Nadim adalah jasa sebar brosur, tepatnya brosur acara pameran. Kemudian Nadim menjelaskan lebih lanjut mengenai teknis pekerjaan dan sistem pembayaran.

Karena dirasa cocok, saya langsung saja menyetujui tawarannya tersebut. Dan keesokan harinya saya mulai menyebarkan brosur di daerah-daerah yang sudah ditentukan, bisa di perempatan, perumahan, kampus, sampai dengan sekolah-sekolah.

Pekerjaan jasa sebar brosur ini tidak terikat waktu, jadi saya bisa melakukannya kapan pun asalkan sesuai dengan daerah yang dimaksud. Namun, biasanya ada deadline yang membatasi kapan brosur tersebut harus sudah habis diedarkan.

Baca Juga: Meluruskan Punk yang Bukan Sekedar Fesyen dan Keren-kerenan Semata

Selain itu, saya diharuskan menyetor foto bukti sebar brosur di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan. Sehingga dalam pekerjaan ini, saya tidak bisa mengganti lokasi seenaknya sendiri, lantaran sudah dipetakan oleh atasan dari awal.

Nah, berdasarkan pengalaman saya, jasa sebar brosur adalah pekerjaan alternatif yang cocok sekali dilakukan oleh mahasiswa. Hal itu lantaran waktunya yang cukup fleksibel, mudah dikerjakan, dan tidak akan mengganggu proses perkuliahan.

Selain itu, honor biasanya akan langsung dibayarkan setelah kita selesai sebar brosur. Menurut saya, honor yang didapat dari jasa sebar brosur ini sudah sebanding dengan usaha yang dilakukan.

Sehingga bagi kalian yang masih mahasiswa, honor jasa sebar brosur ini menurut saya cukup untuk memenuhi kebutuhan kalian sehari-hari. Apalagi pas lagi rame-ramenya, cukuplah kalo buat beli HP baru.

Maka dari itu, sebagai mahasiswa yang membutuhkan alternatif pekerjaan sampingan, kalian bisa mencoba ikut sebagai jasa sebar brosur. Saat ini sudah banyak kok perusahaan yang bergerak di bidang jasa sebar brosur.

Apalagi saat ini kuliahnya masih daring, tentu saja waktu kalian bisa lebih fleksibel untuk sebar brosur. Selamat mencoba dan semoga beruntung hehe.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Melanggar Hak Orang Lain Bisa Dimulai dari Menerobos Lampu Merah. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.

0 Response to "Jasa Sebar Brosur, Pekerjaan Alternatif Bagi Mahasiswa"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel