-->

Pengertian Qadariyah yang Perlu Diketahui

fikriamiruddin.com - Qadariyah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata qadara yang artinya kemampuan dan kekuatan. Adapun menurut pengertian terminologi, qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu dan meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.
Pengertian Qadariyah yang Perlu Diketahui

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa paham qadariyah dipakai untuk nama suatu aliran yang memberi penekanan bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Dalam hal ini, Harun Nasution menegaskan bahwa nama Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar atau kadar Tuhan.

Dalam istilah Inggris paham tersebut dikenal dengan nama free will atau free act. Adapun paham Qadariyah secara matematis sulit dipastikan kapan ia mulai muncul, apalagi paham tersebut ketika dikenalkan pada masyarakat Arab oleh orang Arab non-padang pasir, timbullah kegoncangan dan sikap menentang paham Qadariyah adalah hadits yang artinya “Kaum Qadariyah merupakan majusi umat Islam.

Untuk menelusuri sejarah timbulnya paham Qadariyah ini tentu saja tidak bisa lepas dari pembahasan mengenai paham Jabariyah, sebagai realitas yang masih terus mewarnai kehidupan manusia dalam bidang teologi, yang secara pasti sulit ditentukan kapan paham-paham tersebut ada atau lahir. Namun yang jelas pada permulaan dinasti Bani Umayyah, setelah Islam dianut oleh berbagai bangsa, maka paham-paham Jabariyah dan Qadariyah telah menjadi bahan pemikiran di antara mereka, dan dari situlah mulai muncul pembicaraan mengenai aliran-aliran tersebut.

Ahli teologi Islam menerangkan bahwa paham Qadariyah pertama kali dikenalkan oleh Ma’bad al-Juhani seorang Tabi’i yang baik dan temannya Ghailan al-Dimasqi, yang keduanya memperoleh pahamnya dari orang Kristen yang masuk Islam di Irak. Ma’bad al-Jauhani merupakan seorang lelaki penduduk Bashra keturunan orang Majusi. Ia adalah seorang ahli hadits dan tafsir al-Qur’an, namun kemudian ia dianggap sesat dan membuat pendapat-pendapat yang salah serta batal.

Setelah diketahui pemerintah saat itu, ia dibunuh oleh Abdul Malik bin Marwan pada tahun 80 H. Dan ia adalah seorang Tabi’i yang dapat dipercaya dan pernah berguru pada Hasan al-Bashri. Sedangkan menurut al-Zahabi, Ma’bad adalah seorang Tabi’i yang baik, namun ia memasuki lapangan politik dan memihak Abd al-Rahman bin al-Asy’as, Gubernur Sajistan, dalam menentang kekuasaan Bani Umayyah. Dalam pertempuran dengan al-Hajjaj Ma’bad mati terbunuh pada tahun 80 H.

Baca Juga: Pemikiran Ja’d bin Dirham dan Dalil Jabariyah

Sedangkan Ghailan sendiri terus menyiarkan paham Qadariyah-nya di Damaskus, namun mendapat tantangan dari Khalifah Umar bin Abd al-Aziz. Setelah Umar wafat ia meneruskan kegiatannya yang lama, sehingga akhirnya ia mati dihukum bunuh oleh Hisyam Abd al-Malik (724-743 M). Sebelum dijatuhi hukum bunuh diadakan perdebatan antara Ghailan dan al-Awza’i yang dihadiri oleh Hisyam sendiri.

Menurut W. Montgomery Watt, Ma’bad al-Jauhani dan Ghailan al-Dimasyqi merupakan penganut Qadariyah yang hidup setelah Hasan al-Bashri. Kalau dihubungkan dengan keterangan al-Dzahabi dalam Mizan al-Milal, seperti dikutip Ahmad Amin yang menyatakan bahwa Ma’bad al-Juhani pernah belajar pada Hasan al-Bashri, maka sangat mungkin paham Qadariyah ini pertama kali dikembangkan oleh Hasan al-Bashri.

Maka keterangan yang ditulis oleh Ibn Nabatah dalam Syahr al-Uyun bahwa paham Qadariyah berasal dari orang Irak Kristen yang masuk Islam dan kemudian kembali kepada Kristen, adalah hasil rekayasa orang yang tidak sependapat dengan paham ini agar orang-orang tidak tertarik dengan pemikiran paham Qadariyah. Apalagi menurut Kremer, seperti yang dikutip oleh Ignaz Goldziher, di kalangan Gereja Timur ketika itu terjadi perdebatan mengenai doktrin Qadariyah yang mencekam pikiran orang teolog-nya.

Berkaitan dengan awal kemunculan Qadariyah, para peneliti di bidang teologi berbeda pendapat. Karena penganut Qadariyah sangat banyak. Di antaranya di Irak dengan bukti gerakan ini terjadi pada pengajian Hasan al-Bashri. Sedangkan menurut Ali Sami’ bahwa Ma’bad al-Juhani sebagian besar hidupnya tinggal di Madinah, kemudian menjelang akhir hayatnya baru pindah ke Basrah, dia adalah murid Abu Dzar al-Ghiffari, musuh Usman dan Bani Umayyah.

Sementara Ghailan adalah seorang Murji’ah yang pernah berguru kepada Hasan ibn Muhammad bin Hanafiyah. Paham Qadariyah mendapat tantangan dari umat Islam ketika itu. Terdapat dua hal yang menjadikan terjadinya reaksi keras ini di antaranya dari segi historis, masyarakat sebelum Islam kelihatannya dipengaruhi oleh paham Jabariyah. Bangsa Arab yang saat itu bersifat sederhana dan jauh dari pengetahuan terpaksa menyesuaikan hidup mereka dengan suasana padang pasir, dengan panasnya yang terik serta tanah dan gunungnya yang gundul.

Dalam suasana yang demikian mereka tidak banyak melihat jalan untuk mengubah keadaan sekeliling mereka selaras dengan keinginan sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari mereka banyak tergantung pada kehendak alam. Hal tersebut membawa mereka pada paham fatalistik. Kemudian tantangan pemerintah ketika itu. Tantangan ini sangat mungkin terjadi lantaran para pejabat pemerintahan menganut paham Jabariyah.

Baca Juga: Memahami Pemikiran dan Ajaran Jahm bin Safwan

Ada kemungkinan juga pejabat pemerintah menganggap paham Qadariyah sebagai suatu usaha menyebarkan paham dinamis dan daya kritis rakyat, yang pada gilirannya mampu mengkritik kebijakan-kebijakan mereka yang dianggap tidak sesuai, dan bahkan dapat menggulingkan mereka dari tahta kerajaan.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Pengertian Aliran Jabariyah yang Perlu Diketahui. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.

0 Response to "Pengertian Qadariyah yang Perlu Diketahui"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel