-->

Sekte Syiah yang Perlu Diketahui

fikriamiruddin.com - Selain membedakan Syiah dengan aliran-aliran Islam yang lainnya, persoalan imamah juga menimbulkan sekte-sekte dalam Syiah itu sendiri. Semua sekte Syiah sepakat bahwa imam yang pertama adalah Ali bin Abi Thalib, kemudian Husein bin Ali. Namun, kemudian muncul perselisihan mengenai siapa pengganti Imam Husein. Dalam hal ini, muncul dua kelompok dalam Syiah.
Sekte Syiah yang Perlu Diketahui

Kelompok pertama meyakini imamah beralih kepada Ali bin Husein Zainal Abidin, putra Husein bin Ali. Sedangkan kelompok lainnya meyakini bahwa imamah beralih kepada Muhammad bin Hanafiyah, putra Ali bin Abi Thalib dari istri selain Fatimah. Dalam hal ini, golongan Syiah terbagi menjadi lima kelompok besar, yakni al-Kisaniyyah, al-Zaidiyah, al-Imamiyah, al-Ghulat, dan al-Isma’iliyah.

Sebagian dari mereka yang tersebut di atas, dalam bidang teologi lebih cenderung ke al-Mu’tazilah, sebagian yang lain ke ahl al-Sunnah dan sebagiannya lagi cenderung ke al-Tasbih (penyamaan Tuhan dengan makhluk).

1. Golongan Kisaniyah

Pendiri kelompok Kisaniyah adalah Kisan, seorang mantan pelayan Ali bin Abi Thalib, Kisan disebutkan pernah belajar kepada Muhammad bin Hanafiyah, oleh karena itu, ilmu pengetahuannya mencakup segala macam pengetahuan, baik pengetahuan ta’wil maupun pengetahuan batin, baik pengetahuan fisik maupun pengetahuan yang non-fisik. Mereka sependapat bahwa agama merupakan ketaatan kepada pemimpin (imam), sebab para imam dapat menakwilkan ajaran-ajaran pokok agama seperti shalat, puasa, dan haji.

Bahkan sebagian dari mereka ada yang meninggalkan perintah agama dan merasa cukup dengan menaati para imam. Sebagian lagi kelihatannya lemah dalam hal keyakinannya terhadap adanya hari kiamat dan sebagian yang lain menganut aliran hulul (roh ketuhanan masuk ke dalam tubuh manusia), tanasukh (roh berpindah dari tubuh manusia masuk ke tubuh manusia yang lain), dan ruj’ah (hidup kembali di dunia ini juga setelah mati).

Sebagian lagi berpendapat imam tertentu tidak mati (ghaib) dan dia akan kembali ke dunia ini dan sesudah kembali ke dunia baru mati. Ada lagi yang berpendapat bahwa imam boleh saja dari luar keturunan Ali, namun kemudian kembali kepada keturunan Ali. Ada lagi yang tidak memberi komentar bahkan ada di antara mereka yang membolehkan imam dari orang yang bukan keturunan Ali.

Meskipun demikian, mereka sepakat bahwa agama merupakan ketaatan kepada imam dan barangsiapa yang tidak taat kepada imam berarti dia bukanlah orang yang beragama.

Baca Juga: Sejarah Syiah dan Beberapa Pendapat tentang Kelahiran Syiah

2. Al-Zaidiyah

Al-Zaidiyah adalah para pengikut Zaid bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib. Menurut mereka, imammah hanya berada di tangan keturunan Fatimah dan tidak ada imammah selain dari mereka. Namun, menurut mereka setiap keturunan Fatimah yang alim, pemberani, pemurah, dan telah menyatakan dirinya menjadi imam, maka ia adalah yang sah dan wajib ditaati, baik berasal dari keturunan Hasan maupun Husein.

Karena itu, mereka mengakui imammah Muhammad dan Ibrahim, keduanya dari keturunan Abdullah bin al-Hasan, keduanya telah menyatakan dirinya sebagai imam pada masa Khalifah al-Mansur dan keduanya mati terbunuh sebagai akibat dari pengakuan ini. Mereka membolehkan ada dua orang imam pada dua daerah yang telah memenuhi persyaratan dan kedua imam yang sah dan wajib ditaati. Demikian pendapat Zaid bin Ali.

3. Al-Imamiyah

Imamiyah adalah kelompok Syiah yang berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib secara nash dinyatakan sebagai imam bukan hanya disebut sifatnya bahkan ditunjuk orangnya. Tak ada yang terpenting dalam ajaran agama dan Islam selain dari menunjuk imam karenanya Rasulullah sampai akhir hayatnya selalu mengurus urusan umat. Diangkatnya imam adalah untuk menghilangkan semua perselisihan dan untuk mempersatukan umat.

Tidak boleh membiarkan umat mempunyai pandangan sendiri-sendiri, berjalan masing-masing berbeda dengan yang lainnya. Karena itu, wajib mengangkat seorang yang perkataannya ditaati umat. Penunjukkan secara nash lebih tegas dan lebih kuat dari penunjukkan semua. Ali bin Abi Thalib telah ditunjuk dalam beberapa nash baik secara tersurat maupun tersirat.

4. Al-Ghaliyah (Ekstrim)

Al-Ghaliyah merupakan golongan ekstrim yang berlebihan dalam memberikan sifat para imam yang akhirnya menghilangkan sifat kemanusiaan pada diri para imam. Mereka menempatkan kedudukan imam sama dengan Tuhan, bahkan terkadang mereka menyerupakan salah seorang imam dengan Tuhan. Terkadang mereka samakan Tuhan dengan makhluk, mereka sangat berlebihan dan keyakinan ini tumbuh dari mazhab hulul, inkarnasi, Yahudi, dan Nasrani.

Orang Yahudi menyamakan Tuhan dengan manusia. Orang Nasrani menyamakan manusia dengan Tuhan. Penyamaan yang seperti ini berkembang di kalangan Syiah ekstrim sehingga mereka menetapkan sifat ketuhanan itu ada pada sebagian imam mereka. Penyamaan (tashbih) pada mulanya berasal dari Syiah, namun sesudah itu sebagian dari mereka meninggalkan ajaran tersebut dan mengikuti mazhab Ahl al-Sunnah.

Sebagian mereka yang menganut Mu’tazilah dapat menerima karena memang cocok dengan akal dan mereka menjauh dari ajaran tashbih dan hulul.

Baca Juga: Kelompok Khawarij dalam Tinjauan Sosiologis

5. Isma’iliyah

Isma’iliyah mengakui imamah Ismail bin Ja’far merupakan putra Ja’far al-Sadiq yang menurut mereka ditetapkan sebagai imam menurut takdir Allah, menurut mereka Ja’far al-Shadiq tidak pernah kawin dengan seorang wanita dan tidak pernah mengambil jariyah selama ibu Isma’il masih hidup. Sebagaimana Rasulullah tidak pernah kawin selama Khadijah masih hidup dan juga Ali tidak kawin dengan perempuan lain selama Fatimah masih hidup. Namun, mereka berbeda pendapat mengenai kematian Isma’il pada masa ayahnya masih hidup.

Dari beberapa uraian tersebut di atas, dapatlah ditegaskan bahwa Syiah pada awalnya merupakan gerakan politik murni yang berpandangan bahwa ahl al-bayt (Ali dan keturunannya) yang paling berhak meneruskan kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. Embrio-nya dimulai beberapa saat setelah Nabi wafat. Kemudian ia tampil sebagai suatu gerakan, pertama kali di Mesir pada masa terakhir kekhalifahan Utsman, dan tumbuh serta berkembang di Irak pada masa kekhalifahan Ali.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Ajaran Pokok Kelompok Khawarij yang Perlu Diketahui. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.

0 Response to "Sekte Syiah yang Perlu Diketahui"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel