-->

Filsafat pada Masa Abad Pertengahan

fikriamiruddin.com - Dalam sejarahnya, filsafat pada masa abad pertengahan ini dibagi menjadi dua, yakni zaman patristik dan zaman skolastik. Zaman patristik atau zaman bapa-bapa Gereja diwarnai oleh tekoh-tokoh seperti halnya Clemens, Origenes, Gregorius dan lain sebagainya. Pada masa ini, filsafat menyatu dengan Gereja dan mendasarkan inspirasinya dari Plotinus. Sedangkan zaman skolastik terjadi sekitar tahun 1000 Masehi.

Pada zaman ini pengaruh Plotinus digeser oleh Aristoteles. Pertemuan antara filsafat Aristotelian dengan kristianitas ini melahirkan banyak filosof kritiani, terutama terejawantah melalui perkembangan dua ordo dominan, Dominikan dan Fransiskan. Tokoh-tokoh yang penting dalam zaman skolastik adalah Albertus Magnus, Thomas Aquinas, Bonaventura dan Duns Scotus. Lebih detailnya akan diulas dalam pembahasan berikutnya.
Filsafat pada Masa Abad Pertengahan

1. Zaman Patristik atau Pemikiran Para Bapa Gereja

Masa Patristik atau dari kata Latin “Patres” yang berarti “Bapa-bapa Gereja” dibagi atas Patristik Yunani atau Patristik Timur dan Patristik Latin atau Patristik Barat. Tokoh-tokoh dari Patristik Yunani ini yakni Clemens dari Alexandria (150-215), Origenes (185-254), Gregorius dari Nazianze (330-390), Basillus (330-379), Gregorius dari Nizza (335-394) dan Dionysios Areopagita (kurang lebih 500).

Sedangkan tokoh-tokoh dari Patriastik Latin terutama Hilarius (315-367), Ambrosius (339-397), Hieronymus (347-420) dan Augustinus (354-430). Ajaran falsafi-teologis dari Bapa-bapa Gereja menunjukkan pengaruh Plotinos. Mereka berusaha untuk memperlihatkan bahwasannya iman itu sesuai dengan pikiran-pikiran paling dalam dari manusia. Selain itu, mereka juga berhasil membela ajaran Krsitiani terhadap tuduhan dari pemikir-pemikir kafir.

Tulisan-tulisan dari Bapa-bapa Gereja merupakan suatu sumber yang cukup kaya dan luas sehingga sekarang masih tetap memberikan manfaat dan inspirasi baru. Setelah berakhirnya zaman filsafat Barat Kuno dengan ditutupnya Akademia Plato pada tahun 529 oleh Kaisar Justinianus, karangan-karangan peninggalan para Bapa Gereja berhasil disimpan dan diwariskan di biara-biara yang pada saat itu dan beratus-ratus tahun setelahnya, praktis menjadi pusat-pusat intelektual berkat kemahiran para biarawan dalam hal membaca dan tulis menulis.

Baca Juga: Sejarah Filsafat: Masa Kuno

Kemudian setelah itu para biara ini menyalinnya ke dalam bahasa Latin-Yunani serta tersedianya fasilitas perpustakaan. Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya zaman patristik ini mengalami dua tahap yakni permulaan agama Kristen, setelah mengalami berbagai kesukaran terutama mengenai filsafat Yunani maka agama Kristen memantapkan diri. Tahap berikutnya adalah filsafat Agustinus yang merupakan seorang ahli filsafat yang terkenal pada masa patristik.

2. Zaman Skolastik

Pada sekitar tahun 1000, peranan Plotinos diambil alih oleh Aristoteles. Aristoteles menjadi terkenal kembali melalui beberapa filosof Islam dan Yahudi, terutama melalui Avicenna (Ibnu Sina, 980-1037), Averroes (Ibnu Ruysd, 1126-1198) dan Maimonides (Musa Ibnu Maymun, 1135-1204). Pengaruh Aristoteles ini lama-kelamaan begitu besar sehingga dirinya disebut “Sang Filsuf”, sedangkan Averroes disebut “Sang Komentator”.

Pertemuan pemikiran Aristoteles dengan keimanan Kristiani kemudian banyak melahirkan banyak filosof penting. Mereka sebagian besar berasal dari kedua ordo baru yang lahir dalam Abad Pertengahan, yakni para Dominikan dan Fransiskan. Filsafat mereka disebut dengan Skolastik yang berasal dari kata Latin “scholasticus” yang berarti “guru”. Dikarenakan dalam periode ini filsafat diajarkan dalam sekolah-sekolah biara dan universitas-universitas menurut sebuah kurikulum yang tetap dan yang bersifat global.

Baca Juga: Sejarah Filsafat pada Masa Klasik

Tokoh-tokoh pada zaman skolastik ini di antaranya yakni Albertus Magnus O.P. (1220-1280), Thomas Aquinas O.P. (1225-1274), Bonaventura O.F.M. (1217-1274) dan Yohanes Duns Scotus O.F.M. (1266-1308). Tema-tema pokok dalam ajaran filsafat mereka ini berhubungan dengan iman, akal dan budi, adanya dan hakikat Tuhan, antropologi, etika dan politik.

Mungkin cukup sekian pembahasan pada kesempatan kali ini, silahkan baca juga: 9 Karakteristik Pemikiran Filsafat. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.

0 Response to "Filsafat pada Masa Abad Pertengahan"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel