-->

Dasar-dasar Kompas dalam Navigasi Darat

Apa pengertian kompas?

fikriamiruddin.com - Kompas adalah peralatan umum yang paling dikenal dan paling populer di dunia sebagai alat penunjuk arah. Kompas memiliki jarum yang berfungsi menunjukkan arah mata angin. Kompas biasanya berbentuk bulat dan mempunyai pembagian arah mata angin sebanyak 32 buah dengan garis pembagi derajat dari 0 derajat sampai dengan 359 derajat. Arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas inilah yang dikenal dengan sebutan arah medan magnetik bumi, bukan arah kutub yang sebenarnya.
Dasar-dasar Kompas dalam Navigasi Darat

Bagian-Bagian Kompas

1. Jarum Kompas atau Jarum Magnet

Jarum kompas ini merupakan bagian yang terpenting pada sebuah kompas. Jarum ini dibuat dengan menggunakan magnet. Agar jarum pada kompas tidak mengalami pengaratan, maka diberikan cairan bening atau yang biasa disebut dengan cairan antistatic. Pada umumnya jarum kompas bisa terlihat meskipun di tempat yang minim cahaya.

2. Piringan Derajat

Di dalam bagian kompas yang lain terdapat sebuah lingkaran yang terdiri dari garis-garis. Garis-garis ini dikenal dengan garis pembagi skala derajat. Cara membaca skala derajat ini searah dengan jarum jam yang dimulai dari arah utara magnetis, kemudian melingkar menuju titik utara megnetis kembali.

3. Skala Piringan Derajat

Ada banyak sekali macam skala piringan derajat. Pembagian derajat secara Internasional atau standarnya adalah seperti sudut lingkarang yaitu 360 derajat.

4. Rumah Kompas

Rumah kompas adalah tempat bagian dari kompas tersebut berada. Di dalam rumah kompas biasanya juga diberikan cairan bening sebagai penangkal luar, sekaligus untuk menghindari pengkaratan. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung kompas terutama dalam suhu antara -4 derajat sampai 50 dejarat Celsius. Jadi, dalam temperatur tersebut kompas masih dapat bekerja secara normal. Selain itu, cairan bening di dalam rumah kompas tersebut membuat jarum kompas bekerja lebih baik.

Baca Juga: Aspek Outdoor Leadership yang Harus Diketahui Pendaki Gunung

Kompas untuk Pendakian Gunung

Dalam kegiatan pendakian Gunung umumnya kalangan pendaki gunung mengenal dua tipe kompas yang sering digunakan dalam aktivitas ruang terbuka. Kedua macam kompas tersebut di antaranya:

1. Kompas Bidik atau Kompas Prisma

Kompas jenis ini biasanya dipakai oleh kalangan militer, akan tetapi banyak pula para pendaki gunung yang juga turut ikut memakainya. Kompas bidik mempunyai bagian-bagian di antaranya kawat bidik, rumah kompas, skala piringan derajat, jarum kompas, dan tempat untuk kaitan jempol.

2. Kompas Protactor atau Orientasi

Kompas jenis ini sudah dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris. Kompas jenis ini termasuk mudah dalam penggunaannya. Kompas jenis ini biasanya juga dilengkapi dengan alat bidik. Kompas jenis ini banyak digunakan oleh kalangan penggiat kegiatan orienteering. Di Indonesia sendiri kompas jenis ini banyak dikenal dengan sebutan kompas “Silva”. Nama Silva ini sebenarnya adalah nama salah satu produsen kompas, sama halnya dengan Suntoo dan lain sebagainya.

Baca Juga: Manajemen Perjalanan Pendakian Gunung

Kompas Orientasi ini mempunyai bagian-bagian di antaranya arah panah tujuan, kaca pembesar, USGS skala peta, panah merah penunjuk arah utara, declination scale, jarum kompas, dasar protractor bening agar dapat melihat peta, piringan dasar melengkung untuk pegangan peta, panah dan garis orienting, waterprof capsule, rumah bening anti goncangan yang diisi dengan cairan, titik yang terbuat dari fosfor, dan kompas ini pula dapat diputar dan terdapat garis index untuk setting jalur.

Mungkin cukup sampai disini pembahasan kali ini, dalam tulisan selanjutkan akan dibahas juga mengenai alat navigasi lainnya. Silahkan baca juga: Dasar-dasar Peta dan Pemetaan dalam Pendakian Gunung. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#Salam Lestari

0 Response to "Dasar-dasar Kompas dalam Navigasi Darat"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel