Eksistensi Artificial Intelligence Menguntungkan Sekaligus Tidak
fikriamiruddin.com - Dewasa ini kita mengenal kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia dipahami sebagai kecerdasan buatan. Teknologi ini kemudian hadir dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas kehidupan manusia modern. Kehadiran AI ini mulai mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, bersosialisasi, dan beraktivitas sehari-hari lainnya. Namun, dibalik kemudahan-kemudahan yang ditawarkan tentu menyimpan potensi bahaya yang patut kita waspadai.
Artificial Intelligence (AI) sendiri merupakan perangkat teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk meniru segala jenis dan bentuk kemampuan manusia, misalnya berpikir, belajar, memecahkan masalah, membuat keputusan, atau bahkan menganalisis secara detail suatu persoalan sosial. Teknologi ini dikembangkan melalui algoritma yang dapat memproses data, mengolah data tersebut, dan kemudian mengambil keputusan tanpa perlu melibatkan manusia secara langsung.
Dengan demikian, AI memang dirancang dan dikembangkan untuk dapat bekerja secara mandiri dan otomatis untuk memudahkan pekerjaan manusia. AI sendiri dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yakni AI sempit (narrow AI) dan AI umum (general AI). AI sempit ini dirancang untuk melakukan tugas secara spesifik, seperti membantu pengenalan wajah seseorang atau bahkan analisis data.
Sedangkan AI umum merupakan sebuah sistem yang dapat melakukan berbagai tugas dengan tingkat kecerdasan yang setara atau bahkan bisa dikatakan melebihi kemampuan manusia pada umumnya. Dalam praktiknya, AI umum ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kita banyak bersinggungan dengan AI sempit. Secara umum, AI memiliki beberapa manfaat atau keuntungan sebagai berikut.
Baca Juga: Mengenal Proses Parancangan Desain Grafis
Satu: Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Keuntungan penggunaan AI yang pertama yakni adanya peningkatan produktivitas dan efisiensi. Dalam dunia industri misalnya, AI telah mengubah proses kerja yang dilakukan seperti dalam sektor manufaktur, robotika dan otomatisasi berbasis AI dapat memungkinkan perusahaan untuk memproduksi barang dengan lebih cepat dan akurat. Dalam hal ini, tidak hanya bisa mengurangi biaya produksi, akan tetapi juga akan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Dua: Mempercepat Proses Belajar dan Mengajar
AI tentu juga memiliki dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan. Misalnya AI dapat mengidentifikasi bagian mana siswa mungkin kesulitan dalam menganalisis atau menjawab persoalan yang disajikan. Tak hanya itu, IA juga bisa menghadirkan tutor yang dapat membantu para siswa dalam mempelajari materi pelajaran dengan memberikan umpan balik instan dan saran yang disesuaikan. Dengan demikian, para siswa akan lebih mudah meningkatkan dan mengevaluasi tingkat pehamaman materi yang dibutuhkan.
Tiga: Mendukung Inovasi dan Penelitian Ilmiah
Hadirnya AI tentu memiliki kontribusi besar dalam mempercepat pengembangan penelitian dalam berbagai bidang ilmu. Dalam ilmu kesehatan misalnya, AI digunakan untuk menganalisis data genomik dan membantu untuk menemukan resep obat terbaru. Dengan menganalisis pola dalam data yang kompleks, AI kemudian dapat mengidentifikasi kemungkinan obat yang mungkin efektif dalam mengobati penyakit tertentu.
Seperti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada umumnya, hadirnya AI juga akan menimbulkan kerugian atau dampak negatif dari penggunaannya di antaranya sebagai berikut.
Satu: Ancaman pada Privasi dan Keamanan Data
Kerugian pertama yang mungkin akan kita dapatkan ketika memanfaatkan AI adalah kemungkinan bocornya privasi dan keamanan data. Hal tersebut dikarenakan hampir sebagian besar sistem AI, terutama yang berbasis pembelajaran mesin, membutuhkan data pribadi dalam jumlah besar agar fungsinya berjalan dengan baik. Data yang dikumpulkan bisa berupa informasi sensitif seperti riwayat kesehatan, riwayat unggahan media sosial, hingga data diri dan alamat pengguna.
Dua: Ketergantungan Berlebihan pada AI
Dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh AI bukan tidak mungkin kita akan memiliki ketergantungan berlebih pada AI. Dalam hal ini, ketika manusia terlalu bergantung pada AI dalam menganalisis suatu persoalan atau bahkan proses pengambilan keputusan dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari, tentu akan berdampak pada menurunnya kemampuan berpikir kritis dan pengambilan keputusan secara mandiri.
Tiga: Penggantian Tenaga Manusia oleh Otomatisasi
Apabila kita amati, dampak negatif atau kerugian yang paling mencolok dalam kehidupan sehari-hari dari AI adalah otomatisasi yang perlahan menggantikan peran dan pekerjaan manusia. Dalam banyak sektor misalnya, manufaktur, logistik, dan layanan pelanggan, AI telah mendominasi tugas-tugas tersebut, yang sebelumnya banyak dilakukan oleh manusia. Dengan demikian, berdampak pada kehilangan pekerjaan dan menyempitnya lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Hal yang Bisa Dilakukan Generasi Muda untuk Indonesia Sebagai Warga Negara
Oleh karena itu, kita diharapkan mampu untuk mencari solusi bersama agar dampak negatif, kerugian, atau bahaya dalam penggunaan teknologi AI ini dapat dicegah atau setidaknya dapat diminimalisir. Dampak negatif atau bahaya tersebut setidaknya dapat diminimalisir dengan adanya transparansi dari pengembang dan organisasi terkait untuk menjelaskan bagaimana AI mengambil keputusan dan bekerja, agar dalam dipahami dan dipertanggungjawabkan.
Kemudian diperlukan regulasi yang baik untuk mengawasi penggunaan dan pengembangan AI ini. Berikutnya bisa juga dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat secara luas agar dapat dengan mudah beradaptasi dengan teknologi AI. Tak hanya itu, AI yang bekerja secara otomatis ini perlu diawasi secara ketat atau dikendalikan oleh manusia untuk menghindari kesalahan atau keputusan yang berbahaya.
Selain itu, juga
bisa dengan mengaudit sistem AI secara berkala untuk mendeteksi bias dan
memastikan keadilan dalam hasil keputusan. Mungkin cukup sekian pembahasan kali
ini, silahkan baca juga: Mencoba Meneladani dan Merawat Tiga dari Sembilan Nilai Utama Gus Dur. Terima kasih banyak semoga bermanfaat dan sukses
selalu.
0 Response to "Eksistensi Artificial Intelligence Menguntungkan Sekaligus Tidak"
Posting Komentar