-->

Berbagai Macam Akhlak Terpuji yang Perlu Diketahui

fikriamiruddin.com - Peran akhlak tentu cukup penting dalam kehidupan manusia, bahkan akhlak menjadi bagian dari ukuran keimanan seorang manusia. Rasulullah Saw bersabda “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya.” Di antara berbagai macam akhlak terpuji yang perlu diketahui di antaranya sebagai berikut.

Akhlak

1. Qana’ah

Qana’ah berarti cukup. Dalam ajaran akhlak, qana’ah bisa dipahami sebagai merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauh dari sikap tidak puas atau merasa kurang. Komponen qana’ah sendiri di antaranya adalah menerima dengan rela apa yang ada, memohon kepada Allah Swt suatu tambahan rezeki yang layak dan diiringi dengan ikhtiar, menerima dengan sabar semua ketentuan Allah Swt, bertawakal kepada Allah Swt, dan tidak tertarik dengan segala tipu daya duniawi.

Orang yang memiliki sikap qana’ah, senantiasa merasa tenteram dan merasa berkecukupan terhadap apa yang dimiliki, sebab ia merasa bahwa pada hakikatnya kekayaan atau kemiskinan tidak diukur dari banyak atau sedikitnya harta, melainkan terletak kepada kelapangan hatinya untuk menerima dan mensyukuri segala karunia yang diberikan oleh Allah Swt.

2. Sabar

Sabar bisa dipahami sebagai menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan, baik dalam menemukan sesuatu yang tidak diinginkan maupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disayangi. Al-Ghazali mengungkapkan bahwa sabar merupakan suatu kondisi mental atau kesanggupan diri manusia dalam mengendalikan nafsu.

Dalam ajaran agama Islam, tingkat kesabaran dibagi menjadi tiga tingkatan. Pertama, kesabaran dalam menghadapi musibah (kesabaran terendah). Kedua, kesabaran dalam mematuhi perintah Allah Swt (kesabaran pertengahan). Ketiga, kesabaran dalam menahan diri untuk tidak melakukan maksiat (kesabaran tertinggi).

Sabar menjadi bagian penting dalam membina akhlak terpuji sebab kesabaran yang dimiliki oleh seseorang akan menuntunnya ke arah perilaku yang terpuji. Apabila diamati, pengendara bermotor yang tidak memiliki tingkat kesabaran, ia akan melakukan hal-hal yang tidak terpuji di jalanan. Kebut-kebutan adalah bagian dari hilangnya sifat sabar dalam diri seseorang. Kemacetan di jalan juga disebabkan oleh pengendara yang tidak sabar, ingin selalu mendahului orang lain, tidak pernah memberikan kesempatan kepada yang lain untuk lewat.

Baca Juga: Ruang Lingkup Akhlak Sebagai Pokok Ajaran Islam

3. Istiqamah

Istiqamah bisa diartikan dengan berpegang teguh pada pendirian (konsisten). Dalam pengertian yang lebih luas, istiqamah adalah memiliki pendirian yang teguh dalam meyakini suatu kebenaran, tidak mengubah pendirian itu dalam kondisi apa pun, baik dalam keadaan susah maupun senang, dalam keadaan sendirian maupun berkelompok. Sikap istiqamah ini cukup diperlukan dalam beragama, sebab sikap ini memberi keteguhan hati sehingga tidak goncang ketika mengalami cobaan.

Selain itu juga tidak lupa ingatan ketika mendapat kesenangan. Orang yang istiqamah dalam berpegang kepada kebenaran tentu akan terbentang baginya jalan, baik ketika ia di dunia maupun di akhirat kelak.

4. Zuhud

Zuhud secara bahasa berarti kurang memiliki kemauan terhadap sesuatu. Zuhud dalam istilah agama adalah suatu pola hidup yang menghindari dan meninggalkan keduniawian sebab ibadah kepada Allah Swt, serta lebih mencintai kehidupan akhirat. Sikap zuhud dimaknai sebagai sikap menjauhi kemewahan dan gemerlapnya dunia yang bersifat materi. 

Dalam tasawuf, zuhud lebih dimaknai sebagai sikap kepatuhan seseorang terhadap perintah dan larangan Allah Swt dengan acara menghindari kemewahan dunia dan mendekatkan diri kepada-Nya. Zuhud merupakan sikap terpuji yang harus dilakukan agar seseorang bisa lebih meningkatkan kualitas ibadahnya. Meskipun demikian, zuhud tidak tepat apabila dimaknai sebagai perilaku yang mengesampingkan kehidupan duniawi secara ekstrim.

Karena Islam juga mengajarkan umatnya mengenai keutamaan tangan di atas daripada tangan di bawah. Islam juga mengajarkan bahwa umat Islam yang kuat lebih baik daripada mereka yang lemah. Dengan demikian, zuhud harus dipahami sebagai sikap hidup sederhana dengan menyeimbangkan kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrawi. Semua kehidupan duniawi yang dilakukan, selalu berorientasi kepada kehidupan akhirat sehingga semuanya tetap bernilai ibadah.

5. Tasamuh

Tasamuh memiliki arti toleransi, tenggang rasa, atau saling menghargai. Tasamuh merupakan suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antara sesama manusia. Sikap menghargai antara sesama manusia ini diwujudkan dengan tidak membedakan warna kulit, suku, ras, agama, dan jabatan atau status sosial. Sikap tasamuh ini pernah diperlihatkan oleh Rasulullah Saw ketika melihat iringan orang yang membawa jenazah dengan cara berdiri untuk menunjukkan sikap hormat.

Salah seorang yang melihat sikap Rasulullah itu kemudian berkomentar, ya Rasulullah Saw, itu jenazah orang Yahudi. Rasulullah Saw pun menjawab, bukankah ia juga manusia (HR. Bukhari). Dalam kaitannya dengan tasamuh (toleransi), ada toleransi antara sesama muslim dan ada toleransi antara muslim dan non-muslim. Toleransi sesama muslim merupakan kewajiban yang harus dilakukan sebagai wujud persaudaraan yang diikat oleh tali akidah yang sama.

Sementara toleransi antara muslim dan non-muslim dilakukan dengan cara menghargai mereka selama mereka juga menghargai muslim, tidak menyerang dan tidak menggusur atau mengusir muslim dari kampung halamannya. Jika hal itu dilanggar, maka hukum toleransi kepada mereka menjadi terhapuskan. Apabila sikap toleransi ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan terwujud kerukunan antarumat  beragama.

Baca Juga: Akhlak Sebagai Pokok Ajaran Agama Islam

6. Bersikap Ramah Terhadap Lingkungan

Bersikap ramah terhadap lingkungan bisa dilakukan dengan beberapa cara di antaranya sebagai berikut. Pertama, melakukan penghijauan, yakni menanam kembali hutan atau lahan yang telah gundul akibat penebangan. Penghijauan ini menjadi penting sebab untuk memulihkan kembali alam yang sudah rusak. Kedua, melakukan penangkaran, yakni perkembangbiakan terkontrol hewan dan tanaman untuk beberapa hewan yang telah punah dan tanaman yang sudah mulai langka.

Ketiga, perlindungan alam, yakni usaha-usaha untuk menjaga kelestarian hewan, tumbuhan, tanah, dan air. Tujuannya adalah untuk mempertahankan ekosistem. Keempat, pembangunan berwawasan lingkungan, yakni pembangunan pabrik, kantor, perumahan, pertokoan atau pasar dengan mempertimbangkan pembuangan limbah, sanitasi, kesehatan lingkungan atau melakukan analisis mengenai dampak lingkungan sebelum melakukan pembangunan.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Syari’ah Sebagai Pokok Ajaran Agama Islam. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.

0 Response to "Berbagai Macam Akhlak Terpuji yang Perlu Diketahui"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel