-->

Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan

fikriamiruddin.com - Agar kita dapat mengetahui dan memahami secara implisit dan eksplisit mengenai filsafat dan ilmu pengetahuan alangkah baiknya terlebih dahulu kita pahami pengertian filsafat dan ilmu pengetahuan itu sendiri. Secara historis, terdapat hubungan emosional yang signifikan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan, hal tersebut dikarenakan ilmu pengetahuan dilahirkan melalui filsafat, meskipun pada akhirnya keduanya menempati posisi yang sama sebagai ilmu.
Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan

Sejarah filsafat merupakan pengetahuan yang banyak sekali digunakan dan tentu saja sangat penting dalam mempelajari hubungan filsafat dan ilmu pengetahuan. Sejarah filsafat juga termasuk sebagai subject matter dalam belajar filsafat yang merupakan alat untuk mengenal filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Dengan terlebih dahulu melihat sejarah sebagai suatu urutan kejadian yang saling berhubungan.

Sehingga dalam hal ini suatu kejadian tidak terjadi begitu saja dan diartikan sebagai fenomena tersendiri, akan tetapi harus mencermati makna dibalik urutan kejadian pemikirannya. Sejarah sebagai suatu alat untuk mempelajari filsafat yang pada akhirnya dapat juga dipelajari ilmu pengetahuan secara mendalam. Filsafat menurut sejarah filsafat Yunani, mencakup seluruh bidang ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Filsafat pada Masa Abad Pertengahan

Kemudian dalam hal ini lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang melepaskan diri dari filsafat. Meskipun demikian, filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki hubungan yang cukup dekat. Hal tersebut dikarenakan baik filsafat maupun ilmu pengetahuan sama-sama pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan memiliki objek material dan bersifat formal. Perbedaan di antara keduanya adalah filsafat mempelajari seluruh realitas yang ada.

Sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu realitas atau bidang tertentu. Maka dari itu filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan yang memberikan sumbangsih dan peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu pengetahuan tersebut dapat hidup dan berkembang.

Filsafat menyelidiki, membahas, memikirkan seluruh alam kenyataan, dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Sehingga filsafat memandang satu kesatuan yang belum dipecah-pecah serta pembahasannya secara keseluruhan. Sedangkan ilmu-ilmu lain menyelidiki hanya sebatas bagian-bagian saja dari alam kenyataan. Seperti halnya ilmu hayat membahas mengenai hewan, tumbuhan dan manusia.

Filsafat tidak hanya menyelidiki mengenai hukum sebab-akibat (kausalitas), akan tetapi menyelidiki hakikatnya sekaligus. Sedangkan ilmu-ilmu pengetahuan membahas mengenai sebab dan akibat suatu peristiwa. Sehingga dalam pembahasannya filsafat menjawab apa yang sebenarnya, dari mana asalnya, dan akan kemana perginya. Sedangkan ilmu pengetahuan harus menjawab pertanyaan bagaimana dan apa sebabnya.

Kebanyakan orang menganggap bahwasannya filsafat merupakan induk dari ilmu-ilmu. Alasannya adalah bahwa ilmu pengetahuan seringkali menghadapi kesulitan dalam menentukan batas-batas wilayahnya masing-masing. Seperti halnya batas antara ilmu alam dengan ilmu hayat, antara sosiologi dengan antropologi dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu ini seringkali kesulitan menentukan batasannya masing-masing.

Baca Juga: Sejarah Filsafat pada Masa Modern

Ilmu filsafat suatu induk yang lebih tinggi inilah kemudian yang mengatur dan menyelesaikan hubungan dan perbedaan mengenai batasan-batasan antara ilmu-ilmu pengetahuan tersebut. Sebab-sebab terdalam dalam hal ini ditunjuk sebagai sudut pandangan, aspek khusus, sudut khusus yang dipelajari dalam segala sesuatu itu. Sudut pandang inilah kemudian yang membedakan berbagai ilmu pengetahuan mengenai objek atau lapangan yang sama.

Misalnya saja dalam hal ini ilmu kedokteran mempelajari manusia dilihat dari sudut pandang tubuhnya yang sakit dan bagaimana seharusnya disembuhkan, sedangkan sosiologi mempelajari manusia dalam sudut pandang kemasyarakatan. Dengan demikian, filsafat mempelajari dalam segala sesuatu itu adalah keterangan yang penghabisan, yang terakhir dan terdalam, sampai habis, sampai pada sebab terakhir yang dicari adalah kebijaksanaan.

Filsafat mencari hakikat dari seluruh kenyataan, intisari dan esensi dari semua yang ada. Kekuatan pikiran manusia sendiri dengan ini ditunjuk sebagai alat yang digunakan dalam usaha untuk mencapai kebijaksanaan, yakni pikiran itu sendiri. Untuk membedakan filsafat dengan teologi, maka teologi dalam memahami segala sesuatu itu didasarkan pada wakyu dari Tuhan.

Sedangkan filsafat tidak berdasarkan wahyu Tuhan, tidak berdasarkan Kitab Suci, namun berdasarkan asas-asas dan dasar-dasarnya secara analitis oleh pikiran-pikiran manusia itu sendiri.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Sejarah Filsafat pada Masa Kontemporer. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.

0 Response to "Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel