-->

7 Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan di Alam Bebas

fikriamiruddin.com - Kecelakaan dan sakit bisa saja terjadi pada para pendaki gunung. Jika masih berada dekat dengan lingkungan perkampungan yang mempunyai balai kesehatan, tentu akan mudah sekali mencari pertolongan pada puskesmas atau petugas kesehatan setempat. Akan tetapi para pendaki gunung yang berada jauh di atas gunung tentu akan kesulitan mendapatkan pertolongan dari petugas yang berpengalaman.

Maka dari itu para pendaki gunung harus menguasai bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada korban. Lingkungan alam bebas tidak hanya bisa menyebabkan kecelakaan dan penyakit yang biasa terjadi, akan tetapi juga bahaya baru atau penyakit yang biasa terjadi, tetapi juga bahaya baru atau penyakit yang belum pernah dialami para pendaki tersebut.

Kemampuan untuk bisa mengatasi keadaan darurat dalam hal kesehatan meruapakan tantangan tersendiri bagi para pendaki gunung. Dalam kondisi yang jauh dari pertolongan dan keterbatasan alat P3K, kemampuan seorang pendaki untuk secara seksama memeriksa korban, menemukan masalahnya dan memberikan pertolongan pertama yang tepat mungkin akan membuat korban mampu bertahan hidup lebih lama hingga mendapat pertolongan dari tenaga medis yang lebih ahli.
7 Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan di Alam Bebas

Dalam suatu kelompok pendakian, jika bukan seorang pemimpin kelompok yang menguasai P3K praktis, hendaknya ada salah seorang yang mampu menerapkan, paling tidak dasar-dasar pertolongan pertama dan menjadi orang yang bertanggung jawab dalam urusan P3K. Dalam pembahasan kali ini tidak membahasa P3K secara mendalam, akan tetapi hanya berupa pengenalan.

Maka dari itu, sangat dianjurkan sekali untuk dapat mempelajari teknik P3K di badan-badan atau organisasi seperti PMI atau KSR PMI.

Baca Juga: Pengertian Survival dalam Kegiatan Alam Bebas

Dalam menghadapi kondisi darurat, akan terdapat beberapa perbedaan pada setiap anggota kelompok tentang cara menerjemahkan kemampuan P3K yang dimilikinya. Respons yang efektif pada kecelakaan di gunung dapat dibagi secara sederhana ke dalam 7 langkah berikut ini:

1. Ambil Alih Situasi

Pemimpin kelompok adalah orang yang sangat bertanggung jawab terhadap keselamatan seluruh anggota kelompok. Maka dalam hal ini usaha evakuasi, merupakan tanggung jawab pemimpin P3K di kelompok tersebut.

2. Dekati Korban

Jaga korban dari cedera lebih lanjut dengan cara berhati-hati. Selain itu, jangan sampai anggota lain ikut sedera sewaktu mendekati korban.

3. Lakukan Pertolongan Pertama

Pemimpin P3K memberikan petunjuk pada anggota lainnya untuk dapat memindahkan korban pada tempat yang lebih aman jika diperlukan dan melakukan pemeriksaan utama untuk mengetahui dan memberikan pertolongan jika kondisi penderita sangat fatal.

Pemimpin P3K harus melakukan pemeriksaan ABCD (Airway, Breathing, Circulation, Disability) dan melakukan CPR (nafas buatan) jika diperlukan.

4. Lindungi Koban

Pemimpin P3K harus mewaspadai tanda-tanda dan gejala-gejala shock dan memberikan perlindungan, pakaian kering, dukungan psikologis, dan perawatan yang sensitif.

5. Periksa Luka Lainnya

Pemimpin P3K harus memeriksa jika ada luka atau keluhan lainnya pada korban dan mencatatnya agar bisa dilaporkan pada tenaga medis nantinya.

6. Buat Rencana

Ketua kelompok setelah berunding dengan pemimpin P3K harus memutuskan cara yang baik untuk dapat melakukan evakuasi korban.

7. Membawa Korban

Jaga dan ingat kebutuhan korban dan secara teratur memeriksa dan memonitor keadaan korban dan juga kemajuan rencana evakuasi.

Baca Juga: Cara Efisien untuk Mencari Pertolongan Saat Tersesat di Hutan

Pemeriksaan ABCD

Sebelum melakukan pemeriksaan ABCD, lakukanlah terlebih dahulu pemeriksaan utama untuk mengenali dan mengatasi adanya kondisi yang fatal. Segeralah mencatat tingkat kesadaran korban. Urutan tingkat kesadaran terhadap daya tanggap ada empat yakni sebagai berikut:

- Waspada

- Daya tanggap terhadap rangsangan suara

- Daya tanggap terhadap rangsangan rasa sakit

- Tidak bereaksi

Kemudian, korban dicek untuk indikasi ABCD. ABCD merupakan kepanjangan dari Airway (aliran udara), Breathing (bernafas), Circulation (sirkulasi), Deadly bleeding (pendarahan parah). Aliran udara seharusnya bebas dari rintangan. Jika tidak bernafas, segeralah mulai memberikan nafas buatan.

Dalam hal ini perhatikan juga sirkulasi darah yang ditunjukkan oleh denyut jantung dan tekanan darah untuk menghasilkan denyut. Jika terdapat pendarahan yang parah, hindarkan dari bahaya kekurangan darah dengan menekan di atas daerah yang mengeluarkan darah.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Survival Kit yang Harus Dimiliki oleh Pendaki Gunung. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari

0 Response to "7 Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan di Alam Bebas"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel