-->

Manajemen Pakaian Pendakian Gunung

fikriamiruddin.com - Jenis pakaian yang sangat dibutuhkan dalam sebuah perjalanan pendakian gunung adalah yang mampu memberikan perlindungan kepada kita dari suhu dan cuaca daerah pegunungan serta membuat kita tetap kering dan hangat. Di era sekarang ini sudah banyak sekali jenis pakaian yang terbuat dari bahan yang memang diciptakan untuk kegiatan pendakian gunung. Akan tetapi, yang paling penting diperhatikan dalam pemilihan pakaian adalah mampu memberikan isolasi dari udara dingin dan memberikan perlindungan dari panas serta kelembaban. Selain itu juga harus mampu mencegah terjadinya rasa panas dan keringat yang berlebihan serta mampu memberikan keleluasaan dalam bergerak. Ada bahan yang memberikan isolasi yang baik terhadap panas, akan tetapi tidak mampu menahan udara lembab atau basah. Maka dari itu kita juga harus mengenal prinsip pelapisan dalam berpakaian pada sebuah pendakian gunung.
Manajemen Pakaian Pendakian Gunung

Prinsip Pelapisan

Sebenarnya lapisan-lapisan yang banyak dari bahan tipis, jauh lebih efektif dari pada sedikit lapisan tebal untuk menyerap udara ke kulit kita yang akan dihangatkan oleh panas tubuh kita. Temperatur tubuh dapat dikontrol dengan menambah atau mengurangi lapisan-lapisan tersebut, serta juga dengan membuka resleting atau kancing untuk memberikan ventilasi pada baju tersebut. Prinsip pelapisan ini terdiri dari sebagai berikut:

1. Lapisan Dasar

Lapisan dasar ini adalah yang melekat langsung pada kulit, atau pakaian dalam. Saat ini terdapat sebutan untuk salah satu jenis bahan pakaian dalam yaitu “thermal underwear”. Hal yang penting dari lapisan dasar ini adalah untuk menjaga agar kulit tetap kering bukan menjaga panas. Hindarilah memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun dikarenakan bahan ini apabila basah susah sekali untuk cepat kering, apalagi ketika berada di gunung yang selalu beriklim lembab.

2. Lapisan Kedua

Lapisan kedua ini merupakan lapisan yang berhadapan dengan uap lengas (berair atau lembab) dari badan yang dibawa keluar oleh lapisan dasar. Jadi, lapisan kedua ini harus mampu melepaskannya tanpa mengurangi daya isolasi kehangatannya. Lapisan kedua ini adalah pakaian yang biasa dipakai untuk jalan seperti kaos dan celana pendek atau panjang yang terbuat dari bahan gabungan antara nilon dan polyester. Banyak sekali pakaian berjenis ini yang digunakan untuk tracking. Untuk iklim pegunungan di Indonesia sendiri yang tidak terlalu dingin, bahan katun tipis juga dapat dipakai. Akan tetapi, apabila basah maka harus segera dilepas.

3. Lapisan Ketiga

Lapisan ketiga ini berfungsi sebagai penghangat dan biasanya dipakai saat berhenti atau saat berada di basecamp. Bahan yang cocok adalah seperti pile atau fleece. Selain ringan, bahan ini bahkan mampu memberikan kehangatan dalam keadaan lembab sekalipun. Jaket dan celana dari pile atau fleece ini akan memberikan kehangatan bagi tubuh kita, akan tetapi tidak bisa bertahan terhadap serangan angin dingin. Maka dari itu kita membutuhkan satu lapisan lagi, yaitu lapisan luar.

4. Lapisan Keempat

Lapisan keempat ini disebut juga dengan lapisan luar yang menjaga badan dari angin dingin yang bertiup cukup kencang saat kita berada di puncak gunung atau saat mendirikan tenda di daerah puncak gunung yang terbuka. Bahan yang cocok untuk lapisan luar ini adalah bahan yang mampu memberikan perlindungan terhadap udara dan angin yang lembab. Jika lapisan ini gagal memberikan perlindungan, sebagus apa pun lapisan ketiga, kedua serta lapisan utamanya, maka dalam keadaan basah dan terkena angin, akan membuat kita kedinginan dengan cepat sehingga akan memudahkan tubuh kita terserang hyporthermia. Bahan lapisan keempat ini disebut juga dengan shell garment. Ada sua tipe shell garment, pertama adalah windproof, akan tetapi tipe ini belum waterproof. Tipe kedua memiliki kedua kemampuan di atas, windproof dan waterproof. Satu lagi jenis lain bahan untuk lapisan ini adalah waterproof breathable garment, atau bahan waterproof yang bernafas. Disebut demikian dikarenakan kemampuannya menahan air dan angin, akan tetapi juga mampu melepaskan upa panas tubuh sehingga membuat tubuh kita tidak basah oleh keringat saat memakainya walaupun di tengah hujan sekalipun.

Dengan adanya prinsip pelapisan ini diharapkan kita akan mudah sekali mengatur temperatur tubuh secara cepat. Down jacket yang tebal atau sweater wool yang tebal memang memberikan kehangatan pada tubuh kita, akan tetapi tidak mampu memberikan fleksibilitas dalam pengaturan kehangatan yang diberikan. Prinsip pelapisan ini seperti mengatur suhu sebuah pemanas, bisa mengurangi panasnya dengan mengecilkannya sedikit demi sedikit. Maka hindarilah memakai bahan jeans untuk naik gunung, dikarenakan apabila basah akan susah sekali kering. Selain itu, bahan jeans juga mudah sekali menjadi lembab.

Mungkin itu saja yang bisa saya bahas, silahkan baca juga: Manajemen Perjalanan Pendakian Gunung. Apabila ada yang perlu didiskusikan bisa tulis di kolom komentar. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari


0 Response to "Manajemen Pakaian Pendakian Gunung"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel