-->

Pengertian Sosiologi, Komunikasi dan Makna Simbol



fikriamiruddin.com - Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat termasuk di dalamnya hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati (Uchyana, 2002:11).

Hubungan antara sosiologi dengan komunikasi adalah saling berkesinambungan atau saling bergantung, antara kehidupan sosial masyarakat dengan proses komunikasi yang tidak bisa lepas satu sama lain. Proses sosiologi dalam kehidupan terus berjalan, begitu juga dengan komunikasi. Suatu proses yang sama-sama akan terus berkembang, seperti halnya sosiologi. Saya sependapat dengan Dr Everett Kleinjan dari East west Center  Hawaii, yang mengatakan bahwa komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup, ia perlu berkomunikasi. Professor Wilbur Schramm menyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat di pisahkan satu sama lain. Kesimpulannya tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat  maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm: 1982).

Charron (1979) menyebutkan pentingnya pemahaman terhadap simbol-simbol ketika seseorang belajar teori interaksionisme simbolik. Simbol adalah objek sosial dalam suatu interaksi. Simbol digunakan sebagai perwakilan dan komunikasi yang ditentukan oleh orang – orang yang menggunakannya. Orang-orang tersebut memberi arti, menciptakan dan mengubah objek tersebut di dalam interaksi. Simbol sosial tersebut dapat mewujud dalam bentuk objek fisik (benda-benda kasat mata); kata-kata (untuk mewakili objek fisik, perasaan, ide-ide, dan nilai-nilai), serta tindakan (yang dilakukan orang untuk memberi arti dalam berkomunikasi dengan orang lain (Soeprapto, 2002: 126).

Di setiap lingkungan memiliki kontrak khusus yang terbentuk oleh budaya masyarakat yang ada mengenai pemahaman interaksi pada suatu simbol. Yang mana pemahaman simbol itu terbentuk karena adanya interaksi sosial dan budaya dari suatu tempat tertentu. Dari mulai rumah, lingkungan sekitar rumah, sekolah, kampus, pada sebuah kota, negara bahkan perspektif interaksi simbolik yang dikomunikasikan pemahamannya diseluruh negara.

Contoh interaksi simbolik yang ada misalnya:
- Pada komunitas gay di internet maupun di jejaring sosial lainnya, memahami huruf T / B / V sebagai tanda untuk menginformasikan atau menanyakan role sex pada calon pasangan ataupun teman sesama gay.
- Mengacungkan dua jari yakni telunjuk dan jari tengah. Diyakini masyarakat secara universal sebagai simbol perdamaian.
- Salib dijadikan sebagai simbol Agama Nasrani atau bulan bintang dijadikan simbol Agama Islam dan pemahaman simbol ini diyakini oleh masyarakat secara universal.
- Warna pink atau merah muda menjadi simbol wanita dalam menginterpretasikan kelembutan dan kefemininan mereka. Hal ini diyakini oleh wanita dan pria di seluruh dunia.
- Biru menjadi simbol dari warna lelaki atau maskulinitas dari seorang pria.

Selain contoh dari interaksi simbolik yang diproduksi oleh masyarakat itu sendiri melalui konstruk-konstruk paham yang berkembang baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dan  masih ada ratusan bahkan ribuan dari pemahaman simbolik yang mendarah daging diyakini oleh sekumpulan manusia yang tergabung dalam komunitas, warga negara atau bahkan dunia.

Jadi, Esensi dari interaksi simbolik yakni adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna (Mulyana, 2003: 59). Paham interaksionisme simbolik memberikan banyak penekanan pada individu yang aktif dan kreatif ketimbang pendekatan-pendekatan teoritis lainnya. Paham interaksionisme simbolik menganggap bahwa segala sesuatu tersebut adalah virtual. Semua interaksi antar individu manusia melibatkan suatu pertukaran simbol.

0 Response to "Pengertian Sosiologi, Komunikasi dan Makna Simbol"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel