-->

Manajemen Pendidikan Islam di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro



Profil Lembaga Pendidikan Islam
fikriamiruddin.com - SMP Plus Ar-Rahmat adalah salah satu sekolah yang menggunakan sistem Islamic Boarding School. Sekolah ini selain menerapkan kurikulum sekolah (Kemendikbud), sekolah ini juga menggunakan sistem pondok pesantren (yang menerapkan nilai-nilai keagamaan), sebagai nilai pembudayaan di sekolah dan di pondoknya. SMP Plus Ar-Rahmat adalah sekolah yang berstatus Swasta. Walaupun lembaga pendidikan Islam ini berstatus swasta dan terhitung belum lama berdiri, akan tetapi SMP Plus Ar-Rahmat mendapatkan penilaian yang sangat memuaskan, yakni dengan memperoleh akreditasi A.

Sekolah ini berlokasi di tengah jantung kota Bojonegoro, karena lokasinya sangat strategis tepatnya berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan antara provinsi Jawa Timur dan provinsi Jawa Tengah. Dan SMP Plus Ar-Rahmat ini satu lingkungan dengan salah satu perguruan tinggi terkenal di Bojonegoro dan berdekatan pula dengan dengan SDIT unggulan di Bojonegoro. Sehingga di sana akan tercipta suasana/iklim yang mendukung proses belajar mengajar dengan baik. SMP Plus Ar-Rahmat beralamat di Jl. Untung Suropati No. 48 Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur. Dan didirikan pada tanggal 1 Mei 2003 oleh H. Rahmat (H. Jaswadi), seorang pengusaha tembakau terkaya di Bojonegoro dan pada saat ini beliau sudah tidak ada (Almarhum).

Adapun struktur organisasi yang terdapat di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro dapat dilihat keterangan di bawah ini :
Komite Sekolah : Mulyono, M. M.Pd
Kepala Sekolah : Sya’roni, SE
Wakil Kepala : H. Khoirul Azmi, S.Ag, M.Pd.I
Bendahara : Widiyatmiko, S.Pd, MM
Bidang Kesiswaan : Suwaji, S.Pd
Bidang Kurikulum : Ihda Khoiri, S.Pd, M.Pd
Bidang Sarana : Zain Nizar Amry, S.Pd
Bidang Humas : Ari Sujatmiko, S.Pd

Jumlah lembaga yang dikelola oleh lembaga pendidikan Islam ini ada dua yaitu SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro dan SMA Plus Ar-Rahmat. Sedangkan jumlah pengajar dan tenaga kependidikan dalam lembaga ini berjumlah 23 orang dan semuanya berjenis kelamin Laki-laki. Untuk riwayat pendidikan terakhir dari pengajar maupun tenaga pendidikan sangat beragam mulai dari SMA/MA/SMK/Sederajat, S1, dan S2. Jumlah peserta didik tiga tahun terakhir, dalam tiap tahunnya, PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro. Dimulai kelas VII berjumlah 60 siswa dan dibagi 2 kelas, kelas VIII berjumlah 58 siswa dan dibagi 2 kelas, dan kelas IX berjumlah 60 siswa dengan dibagi 2 kelas. Sehingga jumlah siswa seluruhnya berjumlah 178 orang, serta dibagi menjadi 6 rombongan belajar, dan seluruh siswa berjenis kelamin Laki-laki.

Manajemen Kurikulum
Bentuk penyajian kurikulum yang diterapkan di SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro meliputi :
- Menyajikan sistem lembaga pendidikan Islamic Boarding School yang mengintegrasikan antara kurikulum KTSP dengan kurikulum plus yang berlabel SMP (sekolah umum).
Menyesuaikan dengan Sisdiknas No. 22/23 tahun 2003 tentang pendidikan keagamaan peserta didik.
- Dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar RI tahun 1945.
Langkah-langkah pengembangan kurikulum yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan Islam SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro adalah sebagai berikut :
- Melaksanakan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
- Melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan didukung dengan tenaga yang profesional serta sarana dan prasarana yang memadai.
- Melaksanakan pengembangan dan inovasi-inovasi sumber pembelajaran berbasis teknologi dan informatika.
- Melaksanakan pengembangan standar pencapaian ketuntasan kompetensi lulusan pada tiap tahun.
- Melaksanakan pengembangan keikutsertaan lomba-lomba bidang akademik-non akademik.
- Pelaksanaan kurikulum ditingkat sekolah maupun kelas yang dilaksanakan di SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro diantaranya adalah :
- Melaksanakan pengembangan kompetensi profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
- Melaksanakan pengembangan jaringan internet bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.
- Melaksanakan pengembangan implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) mengenai kemandirian/otonomi sekolah, transparansi, akuntabilitas, partisipasi/kerjasama, fleksibilitas dan kontinuitas baik mengenai program, keuangan, hasil program oleh pihak manajemen sekolah.
-Melaksanakan pengembangan lingkungan belajar yang kondusif.

Selanjutnya peran serta tenaga pendidik dan masyarakat dalam pembahasan kurikulum. Peran tenaga pendidik yaitu melaksanakan bimbingan yang Islami selama 24 jam sehingga nilai Islam menjadi jalan hidup (way of life) bagi peserta didik. Memberikan pendidikan keterampilan sebagai bekal hidup bagi peserta didik (life skill education). Peran masyarakat diantaranya yaitu melaksanakan penggalangan pertisipasi masyarakat (pemberdayaan komite sekolah). Berikutnya peran serta tenaga pendidik dan masyarakat melalui pembinaan olahraga dan pengembangan kegiatan ekstrakulikuler.

Manajemen Peserta Didik
Dalam penerimaan murid baru SMP Plus Ar-Rahmat juga tidak sembarangan memasukkan calon siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Sebelum menjadi siswa yang sah maka harus melewati 3 tahap tes. Pertama yakni tes akademik yang terdiri dari matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS dan Pendidikan Agama Islam. Yang kedua test minat dan test psikologi. Dan yang terakhir adalah test kesehatan. Test kesehatan dilakukan setelah calon siswa lolos test akademik dan psikologi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui riwayat kesehatan dari calon murid karena konsekuensi dari program pembelajaran Islamic boarding school adalah seluruh siswanya diwajibkan menginap maka pihak sekolah tidak akan mengambil resiko dan tidak akan menerima siswa yang mempunyai riwayat kesehatan yang buruk. Siswa yang sudah diterima wajib mengikuti aturan dan kegiatan yang telah dibuat pihak sekolah.

Untuk pembelajaran dikelas dibagi menjadi dua waktu jam belajar. Yang pertama adalah jam belajar pagi yakni jam 07.00 WIB –12.30 WIB adalah untuk pelajaran umum dan tanpa terkecuali siswa juga mengikuti pelajaran Pkn walaupun hanya 1 jam pelajaran. Pelaksaanan pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn melalui pengintegrasikan nilai-nilai karakter seperti religius, disiplin dan tanggung jawab kedalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan diterapkan saat belajar mengajar dikelas dengan cara pembiasaan dan keteladanan. Pembiasaan dilakukan melalui peraturan atau tata tertib yang telah disusun sekolah serta keteladanan melalui contoh sikap yang dilakukan oleh guru. Yang kedua adalah jam belajar sore pada jam 12.30 WIB - 15.00 WIB adalah untuk pelajaran agama. Setelah jam di dalam kelas akan dilanjutkan kegiatan di asrama. Untuk kegiatan ekstrakulikuler dibebaskan memilih salah satu ekstrakulikuler yang disenangi dan diminati siswa. Kegiatan di asrama berakhir pada jam 22.00. Dengan demikian seluruh kegiatan dari para siswa akan terjadwal dan dibiasakan untuk hidup teratur dan memanfaatkan waktu secara tepat dan berguna. Dengan program tersebut maka kegiatan sehari-hari siswa dilakukan di asrama dan perilaku siswa dapat terarahkan. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi kebiasaan dan berkembanglah karakter yang diinginkan. Jadi dengan demikian disamping siswa dapat unggul dalam kecerdasan intelektual tetapi juga baik dalam berperilaku.

Manajemen Fasilitas Pendidikan
Sarana dan prasarana di sekolah merupakan unsur penunjang yang harus ada dalam suatu lembaga pendidikan karena sebagai komponen yang sangat penting untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas. Berikut keadaan sarana dan prasana di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro yaitu :

Data ruang belajar (kelas) yang dipakai di SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro berjumlah 6 ruang yang berukuran 7x9 M persegi dengan kondisi baik. Data ruang belajar lainnya berjumlah 9 ruang meliputi perpustakaan, Lap IPA, keterampilan, multimedia, kesenian, Lap Bahasa, Lap Komputer, PTD, dan serbaguna/ aula, yang semuanya berkondisi baik atau layak dipakai. Berikutnya ada ruang kantor berjumlah 5 ruang meliputi ruang kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Guru, Tata Usaha, dan Tamu yang berkondisi baik. Selanjutnya ada 18 ruang penunjang meliputi gudang, dapur, reproduksi, KM/WC Guru, MK/WC siswa, BK, UKS, PMR/Pramuka, OSIS, Ibadah, Ganti, Koperasi, Hall/Lobi, Kantin, Rumah pompa/ menara air, bangsal kendaraan, rumah penjaga, dan Pos jaga yang semuanya juga berkondisi baik. Ada juga jumlah koleksi buku di Perpustakaan SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro meliputi Buku siswa / pelajaran (semua mata pelajaran) berjumlah 2.100 buku dengan kondisi rusak 275 buku dan 1.1825 buku berkondisi baik. Buku bacaan misalnya (Novel, buku ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.) berjumlah 240 buku dengan kondisi rusak 42 dan baik 198 buku. Dan yang terakhir keadaan lapangan olahraga dan upacara SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro. Lapangan olahraga meliputi Badminton, Sepak Takraw, dan Sepak Bola berkondisi baik. Berikutnya lapangan upacara berukuran 34x46 berpaving dan berkondisi baik.

Pembiayaan Pendidikan
Untuk pembiayaan pendidikan SMP Plus Ar-rahmat sendiri melalui banyak sekali sumber-sumber pembiayaan pendidikan yang diantaranya meliputi waqaf keluarga pendiri yayasan, infaq dan shodaqoh dari pengurus, guru maupun karyawan, SPP siswa SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro, infaq wali murid siswa, dan sumbangan dana dari berbagai organisasi dan golongan masyarakat.

Sedangkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan tersebut adalah dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah diantaranya meningkatkan fasilitas seperti pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang dalam peningkatan proses belajar mengajar. Sumbangan-sumbangan maupun infaq dari masyarakat sangat berpengaruh terhadap keterlangsungan serta kenyamanan proses belajar mengajar perserta didik dengan adanya fasilitas yang nyaman, menunjang serta memadai tentu saja akan menambah semangat untuk berprestasi setinggi-tingginya dibidang akademik maupun non akademik.

Manajemen Hubungan Lembaga Dengan Masyarakat
Jenis-jenis kerjasama lembaga pendidikan dengan masyarakat diantaranya adalah hubungan edukatif, yaitu hubungan kerja sama dalam hal mendidik siswa, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri peserta didik. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

Tujuan dari kerjasama antara lembaga pendidikan dan masyarakat tersebut bagi lembaga pendidikan adalah mempermudah memperbaiki pendidikan, memperbesar usaha meningkatkan profesi pengajar, konsep masyarakat tentang guru menjadi benar, dan mendapatkan koreksi dari kelompok masyarakat. Sedangkan bagi masyarakat yakni tahu hal-hal persekolahan dan inovasinya, kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan, menyalurkan kebutuhan partisipasi dalam pendidikan, serta melakukan usul-usul terhadap lembaga pendidikan.

Ketatalaksanaan Sistem Informasi Lembaga Pendidikan
Tata informasi yang biasa dilakukan di internal oleh SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro dibagi menjadi 2 macam yaitu secara langsung dan tidak langsung. Tata informasi yang dilakukan secara langsung diantaranya rapat dewan guru, upacara sekolah, karyawisata/ rekreasi bersama, dan penjelasan lisan pada berbagai kesempatan yang ada, misalnya pada pertemuan. Sedangkan secara tidak langsung meliputi penyampaian informasi melalui surat edaran, penggunaan papan pengumuman di sekolah, penyelenggaraan majalah dinding, menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan kepada warga sekolah, serta pemasangan iklan/ pemberitahuan khusus melalui media massa pada kesempatan-kesempatan tertentu.

Tata informasi yang biasa dilakukan dengan masyarakat (eksternal) oleh SMP Plus Ar-rahmat Bojonegoro diantaranya adalah dengan penyebaran informasi melalui televisi, penyebaran informasi melalui radio, penyebaran informasi melalui media cetak, dan pemeran sekolah. Pameran sekolah dimaksud untuk menunjukkan hasil pekerjaan para siswa serta masyarakat pada umumnya.

0 Response to "Manajemen Pendidikan Islam di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel