-->

Napak Tilas Ki Kriyakusuma (Empu Supagati) dan Sejarah Kayangan Api

Suasana Kayangan Api

fikriamiruddin.com - Kayangan api atau api abadi menuju kayangan yang berada di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro merupakan sebuah petilasan dari Ki Kriyakusuma atau nama samaran dari Empu Supagati yang merupakan seorang empu pembuat keris pada jaman kerajaan Majapahit. Karena keahlian dan profesinya sebagai pembuat keris tersebut masyarakat juga menyebutnya dengan sebutan mbah pande. 
Gapura Masuk Kayangan Api

Kayangan api ini berada di tengah-tengah hutan sehingga akses menuju kayangan api dikelilingi oleh hutan jati di kanan dan kiri jalan. Wilayah kayangan api sudah dikembangkan menjadi objek wisata sejarah dan budaya. Sehingga terbilang sudah banyak pengunjung yang memadati objek wisata ini.

Tumpukan Batu Tempat Api Abadi

Objek wisata kayangan api diresmikan dan mulai dikembangkan menjadi objek wisata sejarah dan budaya  sejak adanya pengambilan api PON (Pekan Olahraga Nasional) ke 17 tahun 2000. Sehingga setelah tahun 2000 banyak dilakukan renovasi dan pengembangan wisata.
Monumen Cerita Legenda

Kayangan api atau api abadi menuju kayangan tentu menyimpan banyak sekali nilai-nilai sejarah dan pelajaran yang sangat penting sekali untuk digali dan diketahui. Karena konon api abadi ini sudah menyala sejak jaman kerajaan majapahit, sehingga menurut legenda api tersebut digunakan empu Supagati sebagai sarana untuk membuat pusaka.
Penampakan Api Abadi pada Siang Hari

Tidak jauh dari lokasi api abadi terdapat air blekutuk yang merupakan kolam air yang terlihat seperti mendidih, akan tetapi anehnya tidak panas sama sekali. Konon menurut legenda dan cerita yang beredar di masyarakat air blekutuk ini digunakan empu supagati atau juga dikenal sebagai mbah pande sebagai sarana atau tempat penyempuhan pusaka sehingga airnya dingin.
Tempat Air Blekutuk

Akhir-akhir ini di kayangan api dibangun sebuah tempat petilasan rumah semedi eyang Kriyokusumo pada saat melaksanakan tirakatan pada jaman dahulu. Dan di sekitar bangunan rumah semedi juga terdapat sebuah pohon yang dipercaya sebagai tempat bersemedi Ki Kriyokusumo atau empu Supagati untuk membuat pusaka.

Petilasan Rumah Semedi Ki Kriyokusumo
Pohon Bersemedi Untuk Membuat Pusaka
Dan pusakanya yang sangat terkenal di masyarakat adalah Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo. Dan saat ini wujud keris tersebut diabadikan dalam bentuk sebuah bangunan tugu di dekat api abadi. 
Monumen Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo
Makna filosofi yang terkadung di dalam keris tersebut adalah sebagai berikut :

Keris : Wesi aji pusaka menifestasi dari penyatuan kekuatan Mikrokosmos (Manusia) dan Makrokosmos (Alam Semesta)

Jangkung : Tujuan atau Cita-cita

Luk : Waktu atau kelokan

Telu : Tiga makna

-          Atas (HabluminAllah) berhubungan dengan Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa

-          Tengah (Habluminannas) berhubungan dengan sesama manusia

-          Bawah (Habluminalalam) berhubungan dengan alam semesta

Blong : menusia adalah tempat kesalahan atau bolong

Gonjo : Bagian pangkal dari keris, bahwa semua yang ada di Bumi ini ada batasnya atau berkala (kurun waktu).
Mungkin itu saja yang bisa saya ceritakan dan saya bagikan semoga bermanfaat bagi para pembaca dan para pegiat budaya dan sejarah. Untuk menonton versi videonya silahkan kunjungi https://www.youtube.com/watch?v=UUUf5rJ4avk
#SalamBudaya #SalamLestari

0 Response to "Napak Tilas Ki Kriyakusuma (Empu Supagati) dan Sejarah Kayangan Api"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel