-->

Islam Aswaja dan Feminisme


fikriamiruddin.com - Islam adalah sebuah sistem pemberdayaan yang terpancar dari misi manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dan dari falsafahnya dalam menilai hubungan antara manusia dan alam dengan dzat yang menciptakannya. Secara mendasar, pemberdayaan dalam Islam bertujuan untuk mewujudkan keamanan dari rasa takut dan lapar. Islam menghendaki adanya kehidupan, dimana umat Islam melepaskan diri dari ketergantungan kepada orang lain dan mewujudkan kemerdekaan dan kemandirian perekonomian. Allah telah memberikan kepada manusia apa yang ada di bumi untuk dapat memberdayakan dan menginvestasikan harta kekayaan dalam hal-hal yang menguntungkan kehidupan manusia, dan al-Qur’an telah memberitahukan sumber-sumber kekayaan dan mendorong untuk memanfaatkannya. Islam telah merumuskan kriteria-kriteria pemberdayaan wanita muslimah yang mampu mewujudkan penjagaan dan pengembangan harta kekayaan, menciptakan kemakmuran, ketentraman baginya dan masyarakatnya.

Hal ini sekali lagi karena Islam telah hadir dengan seperangkat aturan yang jelas tentang laki-laki dan perempuan. Islam telah memberikan hak-hak kepada perempuan seperti yang diberikan kepada laki-laki. Islam mengijinkan perempuan menangani pertanian, industri, dan perdagangan serta mengurus dan mengembangkan usaha yang dimiliknya. Islam membolehkan perempuan bergerak dalam masalah pengadilan, memilih penguasa, berpolitik, ekonomi dan lain sebagainya. Namun Islam juga tidak mengabaikan peran wanita sebagai ibu dalam rumah tangga, sekaligus sebagai penanggung jawab apa dan siapa yang ada dalam rumahnya.

Islam tidak pernah membagi kemuliaan suatu amal pada peran, baik dalam ranah publik atau privat. Para ulama salaf tidak pernah mengenal pembagian demikian. Sehingga, kita tidak akan pernah menemukan interpretasi ulama salaf yang menjelaskan wanita dalam bingkai berdasarkan pada pembagian peran publik dan privat. Para ulama salaf, sejalan dengan teks-teks al-Qur’an membingkai semua amal dalam segresi ruang ibadah, sehingga siapapun bisa berusaha secara maksimal baik laki-laki maupun perempuan akan mendapat ganjaran pahala.

Bahwa Aswaja merupakan singkatan dari istilah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah. Ada tiga kata yang membentuk istilah tersebut : Ahl berarti keluarga, golongan atau pengikut. ‘al-Sunnah’ yaitu segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. Sedangkan ‘al-Jama’ah’ yakni apa yang telah diajarkan oleh para sahabat Rasulullah Saw pada masa al-khulafa’ al-Rasyidin (Khalifah Abu Bakar RA, Umar bin Khathab RA, Utsman bin Affan RA dan Ali bin Abi Thalib RA), sebagaimana telah dikemukakan oleh Syaikh’Abdul Qadir al-Jaelani dalam kitabnya, al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan bahwa Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah merupakan ajaran yang sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Sehingga dalam hal tersebut tidak bisa hanya sebatas klaim semata, namun harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku.

Islam menghendaki adanya kehidupan, di mana umat Islam melepaskan diri dari ketergantungan kepada orang lain dan mewujudkan kemerdekaan dan kemandirian ekonomi. Seorang muslimah karir dituntut mengarahkan investasinya sesuai urutan syariat Islam tentang prioritas-prioritas, yaitu hal-hal primer, hal-hal sekunder, dan hal-hal yang bersifat tambahan. Primer berarti hal-hal yang menjadi sebuah keharusan untuk tegaknya kepentingan-kepentingan agama dan dunia, seperti menjaga jiwa, akal, agama, kehormatan, dan harta benda. Sekunder dan tambahan dalam artian hal-hal yang menjadikan kehidupan manusia lebih nyaman dan lapang tanpa adanya pemborosan dan berfoya-foya.




2 Responses to "Islam Aswaja dan Feminisme"

  1. Dari tulisan di atas mengenai islam aswaja dan feminisme, tulisan tersebut secara teori sudah baik dalam penyampaian nya. Tetapi dari semua itu, saya pribadi masih menganggap tulisan tersebut tekstual. Saran, berikan fakta yang ada di lapangan kemudian bagaimana korelasi nya dengan islam aswaja dan feminisme sebagai contoh dalam tulisan ini. Agar pembaca mudah dalam memahami sebuah tulisan, jika teori dan contohnya dijelaskan dengan baik. Semoga penulis selalu diberi kesehatan agar tangan nya tak malas untuk menulis lagi. Makasih cuk!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak sarannya, terimakasih juga sudah bersedia berkunjung dan membaca, tabik.

      Hapus

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel